twitter

Sekolah Masak & Akademi Perhotelan

Pages

Sabtu, 13 September 2014

Baking & Pastry Art @ Tristar BSD


Tristar Institute BSD
Mengintip Perkuliahan Praktik Kelas Patiseri


Bagi mahasiswa Tristar Institute BSD belajar di kelas Patiseri banyak memberikan pengetahuan dalam membuat berbagai macam kue hingga menjadi produk yang bercitarasa tinggi dan bernilai jual.

Rabu, 03 September 2014

Sekolah Kuliner di Jakarta - Kurikulum Moderen - Kelas Nyaman & Peralatan Lengkap


Dari Perkuliahan Kuliner – Tristar Institute BSD
“Pengolahan Makanan Amerika & Sekitarnya”



Kesibukan sudah terasa setiap hari Senin sampai Jumat mulai jam 08:00 pagi di gedung lantai 3 di kampus Tristar Institute BSD - Serpong. Mereka adalah mahasiswa dari kelas kuliner yang sedang belajar mata kuliah mengenai Pengolahan Makanan Amerika & Sekitarnya dengan produk aneka masakan. Sebelum praktik dimulai, terlebih dahulu para mahasiswa diberikan teori selama kurang lebih 1 jam. 

Selasa, 26 Agustus 2014

Pengetahuan Makanan Indonesia - Sekolah Masak di Jakarta


Tristar Institute BSD

 Berbicara makanan Indonesia, setiap daerah memiliki ciri khas kuliner tersendiri. Oleh karena itu suatu keberuntungan apabila dapat menjelajahi aneka kuliner tradisional dan merasakan kenikmatan makanannya. Mahasiswa Tristar Institute BSD dari kelas kuliner dengan bangga menyajikan masakan tradisional dalam pelajaran mata kuliah mengenai Pengetahuan Makanan Indonesia.

Jumat, 22 Agustus 2014

Akreditasi B - Akademi Pariwisata Majapahit


Akpar Majapahit

Untuk Prodi Perhotelan dan Pariwisata

UPAYA Yayasan Eka Prasetya Mandiri –pengelola Akpar Majapahit meningkatkan kualitas belajar mengajar mahasiswa sesuai amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi terus ditumbuhkembangkan, salah satunya adalah mengincar Akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Ditjen Dikti Kemendiknas.

Sebagai lembaga pendidikan tinggi swasta, akreditasi yang dipersyaratkan Ditjen Dikti merupakan keniscayaan yang harus dipenuhi (dari aspek legalitas) oleh pihak pengelolanya, demi menjaga nama baik dan kredibilitas lembaga tersebut di mata publik. Dua program studi DIII Akpar Majapahit yang diakredikasi adalah Perhotelan dan Pariwisata (Usaha Perjalanan Wisata).

Pada tanggal 26-28 Maret 2014, tim assessor BAN PT yang terdiri dari Dr Johanes Sulistyadi (Assessor BAN-PT) dan Dr Santi Palupi (Assessor BAN-PT) melakukan visitasi ke Prodi Pariwisata Akpar Majapahit, sedangkan tim satunya lain yakni Drs Maman Lukman (Assessor BAN-PT) dan Dr Diena Mutiara (Assessor BAN-PT) melaksanakan visitasi ke Prodi Perhotelan Akpar Majapahit 27-29 Maret 2014.

Kehadiran tim assessor BAN-PT ke kampus Akpar Majapahit disambut hangat segenap civitas akademika Akpar Majapahit, mulai Pembina Yayasan Eka Prasetya Mandiri Ir Juwono Saroso, Ketua Yayasan Evie Muliasari S.Si Apt, Direktur Akpar Majapahit Dr Sumani, SE, Msi, Ak, Asdir I Hedy W. Saleh SH, MBA, Msi.Par, Asdir II Otje Herman Wibowo Amd.Par, SE, Asdir III Mafthucha Dipl.Hot, SE, M.Par, para dosen dan mahasiswa.

Ditanya kesan dan pesannya seusai visitasi di Akpar Majapahit, Dr Diena Mutiara, assessor BAN-PT, yang juga UPH Jakarta, memberi apresiasi positif terhadap civitas akademika Akpar Majapahit, terutama semangat owner-nya yang luar biasa dalam meng-internasionalkan kampus yang dikelola nya.


“Jujur saya katakan bahwa kampus ini small is beauty. Kecil tapi indah. Untuk saat ini predikat itu layak disematkan kepada kampus yang berlokasi di Jl Raya Jemursari No. 244 Surabaya. Boleh dibilang unique,” ujarnya.

Ke depan, pihaknya banyak memberikan masukan dan saran yang konstruktif kepada pihak yayasan dan menawarkan diri mengadakan studi banding di kampus UPH Jakarta, dimana dirinya mengajar di sana. Bahkan dia siap membina Akpar Majapahit menjadi lebih baik lagi di masa depan.

Kaprodi Perhotelan Akpar Majapahit R. Paulus Sutrisno, SST.Par yang mendampingi Dr Diena Mutiara menambahkan, tim assessor tertarik melihat laboratorium  untuk praktik perhotelan di lantai 4 saat tour the campus. Fasilitasnya lengkap, ada kamar standar hotel bintang 4, lab housekeeping, front office, counter bar, toilet dan lain-lain.

Tim assessor BAN-PT ini juga menyempatkan diri melihat perpustakaan yang nyaman, demikian juga kondisi lab pastry dan culinary dinilainya cukup memadai. Visitasi tim assessor BAN-PT itu bertepatan dengan ujian massal mahasiswa –ujian mistery box (mahasiswa tidak tahu bahan apa yang dimasak).

Bahan mentah itu disediakan dosen dan baru diberitahukan kepada mahasiswa lima menit sebelum ujian. Untuk ini mahasiswa harus bisa memaksimalkan bahan baku yang disediakan sebelum diolah menjadi masakan yang siap saji. “Kalau saya melihat antusiasme anak-anak berkreasi saat mengikuti ujian massal, sungguh luar biasa. Amazing....,” puji Dr Diena Mutiara sambil tersenyum kepada mahasiswa.

Tidak hanya Dr Diena yang menawarkan studi banding, Dr Johanes Sulistyadi, Drs Maman Lukman dan Dr Santi Palupi pun menawarkan hal senada. Assessor BAN-PT yang juga dosen di STP Sahid Jakarta ini mengajak Ir Juwono Saroso melakukan studi banding ke STP Sahid dan jaringan Hotel Sahid Group, meskipun Hotel Sahid dengan STP Sahid terpisah secara manajemen.

Drs Maman Lukman menawarkan ratusan buku koleksi perpustakaan STP Bandung mulai hospitality, jurnal ilmiah, seminar dan sebagainya untuk digandakan demi kemajuan Akpar Majapahit. Hal ini disampaikan kepada Asdir III Akpar Majapahit Mafthucha Dipl.Hot, SE, Mpar., yang sudah dikenal lama sebagai dosen dan assessor BAN-PT.

Di mata Maman Lukman, keberadaan Akpar Majapahit dengan industry pariwisata sudah link & match karena kurikulum pendidikan yang disajikan kepada mahasiswa sudah ditunjang dengan fasilitas praktik di setiap perkuliahan dinilainya cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan SDM yang profesional dalam industry pariwisata dan perhotelan.

Pembina Yayasan Eka Prasetya Mandiri Ir Juwono Saroso mengatakan, visitasi tim assessor BAN-PT ke kampus Akpar Majapahit merupakan sejarah tersendiri bagi kampus yang masih dibilang ank bawang. Namun pihaknya terus termotivasi untuk menjadikan kampus ini lebih baik dan tumbuh kembang menjadi yang terbaik di Jatim bahkan di Indonesia.

“Kehadiran tim assessor BAN-PT kali pertama untuk mengakreditasi dua program studi (prodi) Perhotelan dan Usaha Perjalanan Wisata Akpar Majapahit, kami harapkan jadi stimulan karena sejak semula kami mengincar akreditasi B untuk kedua prodi tersebut,” kata Ir Juwono Saroso di dampingi Hendrik Adrianus, Kahumas Akpar Majapahit di kantornya, kemarin.

Nah, sebagai masukan konstruktif bagi penyempurnaan lembaga pendidikan ini semakin memicu dan memacu pihak pengelola Akpar Majapahit terus berbenah, mulai penyempurnaan metode (silabus) pendidikan, kompetensi dosen, aspek manajemen dalam pengelolaan perguruan tinggi (PT).

“Penambahan fasilitas belajar mengajar dan penunjangnya yang mengacu pada Standar Pendidikan Manajemen Internal (SPMI) dari Ditjen Dikti atau memakai standar BAN-PT hingga masalah sertifikasi dosen (serdos) demi memenuhi amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, juga tidak luput untuk kami sempurnakan,” pungkasnya.

Sekedar informasi, sampai sekarang ini, Akpar Majapahit memiliki 40 dosen tetap, puluhan dosen tidak tetap dan 400-an mahasiswa. Kampus  A beralamatkan di Jl Raya Jemusari No. 244, sedangkan Kampus B berlokasi di Jl Kaliwaron No. 58-60 Surabaya. (ahn)

Untuk Informasi Pendaftaran, Silakan menghubungi:
081233752227, 081357866283, 081336563094, 081234506326.
Atau anda bisa juga add BB PIN:
2A1CE131, 2B517ECB, 2B425821, 2A6A1F4E.

Kunjungi juga web resmi kami di
http://www.majapahit.org ; www.tristarculinaryinstitute.com
Bergabunglah dengan AKADEMI PARIWISATA MAJAPAHIT - For The Best Future.

Kamis, 21 Agustus 2014

Study Tour Mahasiswa Akpar Majapahit ke Thailand

Pulang dari Thailand, Dapat Ilmu ’Culinary, Hospitality & Tourism’ 
  

SEBANYAK 53 mahasiswa jurusan Perhotelan dan Pariwisata Akademi Pariwisata (Akpar) Majapahit didampingi Yanuar Kadaryanto dan Mickey Gunawan (Dosen Akpar Majapahit) danSuwono, kru divisi Multimedia Matoa Holding, mengikutiacara Study Tour to Bangkok, selama empat hari tiga malam, mulai 11 -14 Maret 2014.

Kegiatan itu merupakan salah satu agenda yang hukumnya wajib diikuti oleh setiap mahasiswa semester enam jurusan Perhotelan dan Pariwisata Akpar Majapahit.Pasalnya salah satu tugas akhir (TA) adalah membuat laporan tertulis kegiatan study tour tersebut.

Seperti disampaikan Dosen Akpar Majapahit Yanuar Kadaryanto, jika 2013 lalu, orientasi kegiatan study tour keluar negeri adalah mengunjungi Singapura, namun dalam study tour tahun ini giliran Thailand yang dikunjungi mahasiswa  Akpar Majapahit. Secara umum, study tour itu bertujuan untuk mengenalkan kebudayaan Negara lain dan mengenalkan objek-objek wisata unggulan di Thailand kepada mahasiswa.

Info Kuliah:
Tataboga - Patiseri - Perhotelan - Pariwisata - S1 Culinary Business 
  Jakarta     : 081286358533. PIN BB: 2A96E298.
Surabaya  : 081336563094. PIN BB: 2B425821
                     081234506326. PIN BB: 2A6A1F4E


Selain menikmati keindahan objek-objek wisata yang eksotis di Bangkok dan Pattaya seperti city tour Bangkok melihat keunikan Wat Arun, pusat perhiasan GEM Gallery, Sleeping Buddha, juga mampir ke peternakan lebah Bee Farm, kebun bunga Noong Noch hingga Banci Show di Pattaya, mahasiswa juga melakukan studi banding dengan sekolah culinary asal negeri Prancis yang membuka cabang di Bangkok, yakni  Le Cordon Blue.

“”Selama di Thailand, kami selain menikmati objek wisata di Bangkok dan Pattaya, juga mengajak mahasiswa melihat dari dekat kelebihan sekolah perhotelan Le Cordon Blue yang berpusat di Prancis dan membuka cabang di Bangkok,” terang Yanuar sekembalinya dari Thailand, kemarin.

Dalam studi banding itu pihaknya melihat ruang kelas, kitchen, materi kuliah dan fasilitas pendukung yang lainnya.Kedatangan mahasiswa Akpar Majapahit ke kampus Le Cordon Blue itu untuk melihat dari dekat berbagai keunggulan lembaga pendidikan tersebut.

Rombongan mahasiswa dan dosen Akpar Majapahit ini terbang langsung dari Surabaya tujuan Bangkok dengan maskapai Air Asia. Mereka  di-handle oleh Matoa Tour & Travel. Selama di Bangkok dan Pattaya, anggota rombongan ditemani oleh seorang guide Mr Syarif, pria muslim asli Thailand yang pernah tinggal di Tulungagung dan kuliah di Universitas Brawijaya.

Di mata Nugroho Hani Sasongko, mahasiswa D3 Perhotelan dan Pariwisata Akpar Majapahit, study tour ke mancanegara merupakan sesuatu yang amazing. Dengan membayar biaya paket tour Rp 3.950.000,00 (hampir Rp 4 juta) yang telah dibayar mahasiswa pada kuliah semester lima dan enam, sudah termasuk study tour ini. 

Info Kuliah:
Tataboga - Patiseri - Perhotelan - Pariwisata - S1 Culinary Business 
  Jakarta     : 081286358533. PIN BB: 2A96E298.
Surabaya  : 081336563094. PIN BB: 2B425821
                     081234506326. PIN BB: 2A6A1F4E
Dengan biaya sebesar itu, peserta menikmati objek-objek wisata nan eksotis di negeri Gajah Putih –kecuali melihat atraksi Banci Show di Pattaya yang harus merogoh kocek sendiri sebesar 700 bath—dan menginap di di hotel berbintang. Dan, yang tak kalah hebohnya, peserta bebas menikmati aneka sajian kuliner khas Thailand, yang belakangan mulai merambah Surabaya
Selama di Thailand, ia melihat sendiri bagaimana keramahan orang Thailand terhadap wisatawan yang datang. Selain itu, dia juga salut terhadap cara pihak Thailand mengemas objek-objek wisata sehingga memikat para turis untuk betah berlama-lama menikmati sisik melik keindahan dan keunikan budaya masyarakat Thailand.

Dari sisi kulinernya, Nugroho tidak sepenuhnya cocok dengan masakan Thailand. Bagi dirinya, ada beberapa menu yang tidak bisa diterima lidahnya, seperti sayur tom yang, karena terlalu kuat aroma daun ketumbar.”Ini saya kurang cocok.Solusinya, biar perut saya   tidak keroncongan, akhirnya saya mesti pilah dan pilih menu yang cocok dengan lidah seperti ikan bumbu asam manis, dadar telur,” ujarnya terus terang.

Dari sekian objek yang dikunjungi, Nugroho mengaku sangat terkesan dengan kebersihan Pantai Pattaya yang tidak berbeda jauh dengan Pantai Kuta di Bali..Pantainya bersih, jalan-jalannya mulus dan di kiri-kanan banyak kafe dan resto, souvenir shop, hotel dan  penginapan berkelas.


Senada dengan Nugroho, Alvan Alvianus, juga Mahasiswa D3 Perhotelan Akpar Majapahit juga mengacungkan dua jempol terhadap kegiatan study tour ke Thailand yang baru saja diikutinya. ”Objek wisata yang dikemas pihak tour leader betul-betul asyik, menyenangkan dan tempatnya keren-keren. Pokoknya amazing-lah,” kata mahasiswa berkacamata minus ini memuji.

Ia mengaku senang karena semua makanan yang disajikan  rata-rata enak, seperti Tom Yang, Mangga Ketan hingga makanan ekstrem (extreme food) yakni kodok dibumbui saos, serangga goreng dan ulat dikasih saos. 

Pemandangan alamnya juga keren dan akses jalan menuju objek wisata rata-rata mulus dan bersih.Ini patut ditiru oleh pemangku kepentingan dalam industry pariwisata di Jatim umumnya dan Surabaya pada khususnya.

Beberapa objekwisata yang membuat dirinya sangat berkesan, yakni Wat Arun.Candi Buddha dengan tinggi menjulang itu coba didakinya sampai puncak, ”Waduh pas turunnya lumayan susah banget dansaya harus ekstra hati-hati (untuk tidak bilang takut),” tutur Alvan sambil tersenyum.


Berbeda dengan Nugroho dan Alvan, Dhea Coryna, juga mahasiswa D3 Akpar Majapahit yang mengikuti kegiatan itu, berujar, dirinya lebih sreg dengan acara studi banding di Kampus Le Cordon Blue. Sekolah kuliner yang berpusat di Paris dan membuka cabang di Bangkok itu betul-betul mencerminkan sekolah kuliner yang berkelas.

Hampir seluruh ruang kelas di kampus Le Cordon Blue rata-rata bersih, layaknya hotel berbintang. Kitchen dan teknis penyajian masakannya mengedepankan aspek higienis.Aspek higienis itu yang dijaga betul oleh pihak pengelola sekolah.

Info Kuliah:
Tataboga - Patiseri - Perhotelan - Pariwisata - S1 Culinary Business 
  Jakarta     : 081286358533. PIN BB: 2A96E298.
Surabaya  : 081336563094. PIN BB: 2B425821
                     081234506326. PIN BB: 2A6A1F4E



Dari aspek perkuliahan, dirinya juga terkesan karena teori dan praktik yang diajarkan oleh chef (dosen), bisa langsung dipraktikkan di laboratorium (kitchen).Satu hal lagi yang membuatnya terkesan adalah fasilitas di lab multimedia. ”Wah, lab multimedianya betul-betul bagus dan super lengkap,” ujar Dhea seraya menambahkan bahwa perkuliahan di Le Cordon Blue menggunakan bahasa Inggris termasuk petugas resepsionisnya.

Menyinggung soal biaya kuliah D4 di Le Cordon Blue, Dhea mengakui cukup fantastis. ”Untuk tiga bulan pertama dikenai 210.000 bath atau setara Rp 77,3 juta. Jadi kalau sembilan bulan, mahasiswa harus bayar sekitar Rp 210 juta. Wooo…, biaya sebesar itu saya kira sebanding dengan kualitas dan nama besar Le Cordon Blue,” pungkas gadis cantik ini mencoba membandingkan dengan biaya kuliah di tempatnya belajar sekarang. (ahn)

Untuk Informasi Pendaftaran, Silakan menghubungi:
081233752227, 081357866283, 081336563094, 081234506326.
Atau anda bisa juga add BB PIN:
2A1CE131, 2B517ECB, 2B425821, 2A6A1F4E.

Kunjungi juga web resmi kami di
http://www.majapahit.org ; www.tristarculinaryinstitute.com
Bergabunglah dengan AKADEMI PARIWISATA MAJAPAHIT - For The Best Future.